Minggu, 04 Januari 2015

Bab 11 Manusia dan Harapan & Contoh Kausus


MANUSIA DAN HARAPAN

A. PENGERTIAN HARAPAN

      Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli walinya,

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. 


B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?

      Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dan pergaulan hiidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat

            Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.

            Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunukan lawak.

            Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuhan-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahkluk ini, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan .

            Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.

            Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

Dorongan kebutuhan hidup

            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani

            Kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum, pakaian, rumah (sandan, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.

            Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

a)      Kelangsungan hidup (survival)

b)      Keamanan (safety)

c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai ( be loving and love )

d)      Diakui lingkungan (status)

e)      Perwujudan cita0cita (self actualization)

Kelangsungan hidup (survival)

      Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup itu terlihat sejak bayi lahir.

      Sandang, semula hanya berupa perlindungan/kemanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.

      Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap, dan sebagainya.

Keamanan

      Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.

Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai

      Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai maupun mecintai. 

Status      

      Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu ‘untuk apa’ ada lirik yang berbunyi ‘aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan’. Dan bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan  bertanya tentang statusnya.

Perwujudan cita-cita

      Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.


C. KEPERCAYAAN

kepercayaan beasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kpercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran

kebenaran

kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.

Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar popular ada 3 teori kebenaran sebagai berikut:

1.         Teori koherensi atau konsistensi

2.         Teori korespodensi

3.         Teori pragmatis


D.BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA

dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran dalah manusia. kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1.kepercayaan pada diri sendiri

2. kepercayaan pada orang lain

3. kepercayaan kepada pemerintah

4. kepercayaan kepada Tuhan



Contoh kasus:

ERUPSI MERAPI

Pengungsi Butuh Harapan

YOGYAKARTA, KOMPAS - Para pengungsi korban letusan Gunung Merapi yang kini hidup jauh dari rumah mereka membutuhkan harapan agar bisa menghadapi keadaannya saat ini. Semua pihak seharusnya bisa membangkitkan harapan mereka dengan memberikan dorongan serta hiburan.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada PM Laksono, Kamis (10/11). ”Dalam fase tanggap darurat, jangan sampai pengungsi kehilangan harapan. Ciptakan harapan bagi anak-anak, perempuan, juga kelompok lanjut usia, jangan dibikin putus asa,” ujarnya.

Ia mengatakan, hidup di pengungsian tidak mudah dijalani. Di dalam rumah, seburuk apa pun kondisinya, ada totalitas hidup. Di rumahnya, seorang manusia menjadi manusia yang utuh. Dia bisa bekerja. Dia punya ruang untuk dirinya sendiri, keluarga, hewan peliharaan, juga para tetangga. Bahkan, seorang nenek dan kakek yang sudah lanjut usia pun bisa tetap beraktivitas di rumahnya.

Ketika berada di pengungsian, totalitas itu tidak bisa didapat. Mereka tiba-tiba berada di ruang yang asing bersama orang-orang asing. Mereka juga tidak bisa bekerja dan beraktivitas. Dalam situasi semacam ini, seorang manusia yang secara fisik sehat akhirnya bisa menjadi sakit. ”Walau di pengungsian makan daging ayam, mereka akan lebih bahagia makan seadanya di rumahnya sendiri,” ujar Laksono.

Bagi manusia, hidup bukan sekadar persoalan makan dan minum. Oleh karena itu, selain menjamin terpenuhinya kebutuhan makan dan minum, pengungsi harus didorong untuk memiliki harapan akan masa depan mereka pascapengungsian.

Menurutnya, semua pihak bisa berperan dalam menciptakan harapan. Media, misalnya, sesungguhnya punya tanggung jawab untuk membangkitkan harapan pengungsi. Dalam suatu bencana, media mestinya bisa memberikan informasi yang menenangkan warga. Media seharusnya tidak semakin menambah kecemasan warga dengan informasi yang diberikan.

Media juga bisa mendedikasikan dirinya untuk menyajikan informasi sederhana yang berguna bagi pengungsi. ”Misalnya, informasi tentang jalur evakuasi, atau informasi tentang nomor telepon dan alamat penting,” tuturnya. (ARA)

Sumber :

http://ayukemala.wordpress.com/2010/12/19/manusia-dan-harapan/
http://amandasiiman.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-harapan.html

http://wahyuhendrawantugas.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-harapan.html

Bab 10 Manusia dan Kegelisahan & Contoh Kasus




MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.      PENGERTIAN KEGELISAHAN

      Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang , tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

      Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neoritik dan kecemasan moril.

a)      Kecemasan Obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah  suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.

b)      Kecemasan Neorotis  (syaraf)

Kecemasan ini timbul Karen pengamatan tentang bahaya dai naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:

1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.

2.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)

3.      Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.

c)      Kecemasan Moril

Kecemasa moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.



B.      SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

   Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.



C.      USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

   Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yatu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.



D.     KETERASINGAN

   Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti  sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata asing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain.



E.      KESEPIAN

   Kesiapan berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kespian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

   Sebab-sebab terjadinya kesepian yaitu bermacam-macam seperti: frustasi dapat mengakibatkan kesepian, orang tidak mau di ganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih sennag hidup sendiri.



F.       KETIDAKPASTIAN

   Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. ketidakpastian  artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.



G.     SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN

   Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah:

1.Obsesi

      Merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

2.Phobia

         Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3.Kompulasi

      Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4.Hysteria

      Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri , sugesti dari sikap orang lain.

5.Delusi

      Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.

Delusi ini ada 3 macam yaitu:

1.      Delusi persekusi          : menganggap keadaan disekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.

2.      Delusi keagungan       : menganggap diinya orang penting da besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting, akhirnya  semua orang menjauhi juga.

3.      Delusi melancholis      :merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat  mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

6. Halusinasi

      Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius.

7.Keadaan Emosi

      Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafdu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah naik/lemah.



H.     USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

   Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.

   Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan orang yang dirinduka. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ular yang berbulu, dapatdisembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.

   Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.



                Contoh kasus :

Bayi yang sering menangis dan rewel, pasti sangat meresahkan orang tuanya, apalagi jika itu buah hati pertama orang tuanya. Pengalaman pertama punya bayi pasti sangat merepotkan, terutama bagi mereka yang memelihara bayi tanpa supervising dari orang tuanya, dalam arti kakek-nenek si bayi. Tapi, jangan takut, bukan kesalahan anda jika sang bayi menangis terus, dan juga bukan kesalahan si mungil buah hati anda. Menangis, bahkan sampai sangat serius frekuensinya, umum terjadi pada bayi. Bayi yang tumbuh sehat serta cukup gizi sekalipun, akan tetap menangis. Justru menangis adalah tanda bahwa bayi anda sehat, asal dalam batas-batas tertentu.

·       Kecemasan yang timbul akibat penyesuaian diri dengan lingkungan mempunyai anak baru .  Kecemasan ini timbul karena orang itu takut bahwa anaknya terjadi apa-apa (sakit). Karena tidak mempunyai pengalaman sebelumnya.

Sumber :



http://mallarohima.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Bab 9 Manusia dan Tanggung Jawab & Contoh Kasus



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.     PENGERTIAN DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena atas kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak noleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodra, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila manusia tidak mau bertanggung jawab maka akan ada pihak yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.

B.      MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya  sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dengan demikian tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
a)      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran diri setiap orang untuk memenuh kewajibanya sendiri dalam menggembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.  Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusian mengenai dirinya sendiri. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak.
b)     Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
c)      Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut agar dapat melangsungkan hidupnya dalam bermasyarakat.
d)     Tanggung jawab kepada bangsa dan negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri.
e)      Tanggung jawab terhadap tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan.

C.      PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga beruba pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a)   Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berpa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan keseniaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau sama ikatan dan semua ini dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa bertanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehar penuh untuk mencukupi kecukupan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
(b)   Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberiaan untuk menyatakan kebaktiaan. Dengan demikian pergorbanan yang bersifat kebaktian itu mengundang keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan khotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan juga dapat berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menujuk kepada pemberian sesuatu misalnya pikiran, perasaan, tenaga, biaya dan waktu.

Contoh studi kasus :
Tabrak Lari, Bocah Patah Kaki
KOTABUMI – Malang nian nasib Sriatun (7), warga Rejosari Kotabumi, Lampung Utara ini. Pasalnya, baru saja pulang sekolah ia di tabrak oleh salah seorang pengendara sepeda motor. Mirisnya, pengendara sepeda motor yang menabrak tersebut kabur melarikan diri setelah melihat korban tergeletak di pinggir jalan. Kejadian tersebut terjadi di jalan raya Rejosari Kotabumi, sekitar pukul 13.30 WIB kemarin (5/11). Lalu, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Ryacudu (RSUR) Kotabumi guna mendapatkan perawatan intensif tim medis.
Menurut penuturan Sriatun (korban, red), pelajar kelas 2 SDN Kotabumi ini, mengatakan siang itu ia baru saja pulang dari les di sekolah. Dalam perjalanan pulang, tepatnya di jalan yang menurun dan menikung di daerah Rejosari. Salah seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor, seketika menabraknya. Lalu, korban terpental ke sisi kiri jalan. Benturan yang keras membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah. Dan walaupun pengendara motor sempat terjatuh, namun ia langsung tancap gas lagi kabur melarikan diri.
Kemudian warga sekitar melarikan korban ke RSUR Kotabumi guna mendapatkan perawatan intensif. Tak lama itu pihak keluarga korban datang ke RSUR. ’’Kami harap pengendara motor yang menabrak korban dapat bertanggung jawab,’’ ujar Hadi, kakak korban, yang juga diamini keluarganya yang lain.
Akibat kejadian itu, korban mengalami patah kaki kiri dan luka robek di kening sebelah kiri. Kini korban terpaksa harus menjalani perawatan intensif di ruang Bedah RSUR Kotabumi. (*)

sumber :
 http://www.radarkotabumi.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=5221
http://trimaaja.blogspot.com/2011/03/bab-vii-manusia-tanggung-jawab-serta.html