Tauhid adalah suatu ilmu yang menceritakan tentang
meng-ESA kan Allah SWT. Karena Tauhid menurut bahasa itu sendiri juga artinya
adalah meng-Esakan. Sedangkan menurut syariat adalah meyakini keesaan Allah. Di
dalam Al-Qur’an sebenarnya tidak ada yang namanya istilah tauhid. Yang ada
yaitu hanya ahad &wahid. Jadi, istilah tauhid itu sendiri bearasal dari
kata ahad dan wahid.
Adapun yang
disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan
kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang
menyamainya dan tak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya.
Karena orang- orang yang menyamai Allah SWT / Menduakan Allah SWT ini di katakan
menjadi golongan orang-orang yang musyrik. Karena sesungguhnya orang yang
musyrik itu adalah orang-orang yang menkhianati Allah SWT. Sungguhlah,
orang-orang yang tergolong sebagai orang musyrik ini tidak akan diampuni oleh
Allah SWT dan tentunya pintu nerakalah yang terbuka untuk mereka.
Di dalam
Al-Qur’an pun terdapat beberapa ayat yang menyangkut tentang kemusryikan.
Seperti misalnya surat An-nisa ayat (48) yang memiliki arti : “Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” Sudah
terlihat jelas dalam ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni
hambanya yang musyrik.
Agar kita terhindar dari sifat-sifat orang musyrik maka
alangkah baiknya kita bertauhid kepada Allah SWT sang maha pencipta segalanya.
Karena sesungguhnya bila kita terhindar dari sifat musyrik, kita pun akan
merasa tenang di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Karena kita
hanyalah manusia yang suatu saat akan kembali lagi kepada sang pencipta seperti
yang terdapat dalam surat Al-baqarah ayat 156 yang menerangkan asal muasal
manusia dan manusia harus kembali ke asalnya. Kita adalah manusia yang lemah.
Allah SWT lah yang Maha Agung. Seperti juga yang terdapat dalam surat An-nisa
ayat 28 yang mempunyai arti : “Allah
hendak memberikan keringanan kepadamu,karena manusia diciptakan bersifat
lemah.” Maka, kita sebagai manusia tidak oleh meremehkan kekuasaan Allah SWT.
Janganlah kita percaya pada kekuatan-kekuatan lain yang berasal
dari benda-benda seperti batu dan barang-barang antik lainnya serta yang
berasal dari kekuatan-kekuatan makhluk Ghaib. Karena itu termasuk kemusryikan
dan sungguh Allah membenci orang-orang yang men-duakan-Nya. Yang harus kita
lakukan di dunia ini adalah memperbanyak berbuat kebaikan dan bertauhidlah
kepada Allah SWT.
Karena dengan kita bertauhid kepada Allah, kita pun tentunya akan menjadi
pribadi yang bertaqwa. Dalam arti kata taqwa itu adalah sikap manusia yang
bersifat berserah diri: ikhtiar, tawakal kepada Allah SWT. Dan dengan bertaqwa,
dalam keadaan apapun manusia tidak bisa mencutikan Allah SWT dari kehidupannya.
Selain menjadi pribadi yang bertaqwa, tauhid juga menjadikan orang-orang
memiliki keimanan yang utuh dan tentunya menjadi pribadi yang memiliki sikap
optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar